Monday, October 8, 2007

DOA SEORANG PENGEMIS DI HARI FITRI

Tuhanku ...
dengarkanlah doaku sekali ini saja
Jikalau Engkau berkenan untuk mendengarnya.

Tuhanku ...
lihatlah betapa ramai dan meriahnya suasana iedul fitri
di kota di desa bahkan di lorong-lorong kumuh tempat tinggalku
mereka berdesakan di toko-toko besar untuk berbelanja
membeli sepotong baju seharga tiga ratus ribu
atau sepatu seharga dua ratus ribu
atau parfum impor seharga sembilan ratus ribu
tapi Tuhanku, ketika kutengadahkan tanganku kepada mereka
dengan wajah burukku penuh harap
mereka hanya menjatuhkan seratus rupiah
itupun dengan wajah tidak rela ...

Tuhanku ...
bagaimana orang-orang itu mendapatkan limpahan rizki dari-Mu
padahal mereka orang-orang malas yang bekerja setengah hari
atau mendongeng sepanjang jam di kantor yang nyaman
atau menuliskan angka-angka untuk dirinya sendiri
atau menjemput anak-anak mereka di taman kanak-kanak
atau berbelanja di pasar untuk masak hari itu
atau bersembunyi di balik meja-meja yang tebal padahal mereka mengantuk.

Sedangkan aku Tuhanku ...
aku bekerja dari pagi hingga petang
mengitari kota dengan kaki melepuh
menengadahkan tangan mangharap uluran sedekah yang penuh berkah
kadang-kadang perutku perih karena sesuap nasi pun tak terbeli
kadang-kadang ususku ngilu karena secangkir teh manis pun hanya mimpi
lima ribu atau sepuluh ribu kalau beruntung itulah pendapatanku sehari
di rumah anak isteri penuh harap menanti.

Tuhanku ...
bukannya aku protes kepada-Mu, wahai Tuhanku ...
aku hanya ngudoroso kepada-Mu, wahai penguasa alam semesta
semua yang terjadi di dunia ini pasti atas sepengetahuan-Mu
aku bersyukur, meskipun aku pengemis aku hidup bukan dari harta korupsi
aku hanya makan sesuai kubutuhkan
aku hanya meminta sesuai keperluan

Aku yakin takdirmu adalah yang terbaik bagiku
Betulkan Tuhanku, meskipun aku pengemis aku hidup bukan dari harta korupsi?
daripada aku menjadi orang-orang itu tapi aku lupa pada-Mu
atau bahkan menyembah hawa nafsu ...

Batang, 26 Romadlon 1428 H.

No comments: